Mahasiswa Satya Wacana Terbang ke Vietnam Karena Kursi Listrik
https://lepauyura.blogspot.com/2016/02/mahasiswa-satya-wacana-terbang-ke-vietnam-karena-kursi-listrik.html
Sapanesia - Dua orang mahasiwa dari Universitas Kristen Satya Wacana mengharumkan nama Indonesia dengan menghasilkan karya yang mampu bersaing di tingkat Internasional. Fa Brian Ganda Pratama mahasiswa Fakultas Teknik Elektro dan Komputer (FTEK) dan Chintya Rizki Amanda mahasiswa Fakultas Ekonomika Dan Bisnis (FEB), mereka lah penggagas kursi penghasil tenaga listrik yang cinta lingkungan.
Karya mereka yang bernama "Lunggah" yang merupakan sebuah kursi yang mengubah panas tubuh menjadi tenaga listrik ini berhasil menjadi Juara 1 di ajang Go Green in the City 2014 yang diadakan Schneider Electric. Sungguh pencapaian yang luar biasa, mereka dapat menyingkirkan lebih dari 90 proposal mahasiswa dari perguruan tinggi top lainnya di Indonesia. Ide untuk membuat kursi penghasil tenaga listrik ini berawal ketika sedang duduk-duduk di cafe dan handphone salah satu temannya kehabisan batre.
Karya mereka yang bernama "Lunggah" yang merupakan sebuah kursi yang mengubah panas tubuh menjadi tenaga listrik ini berhasil menjadi Juara 1 di ajang Go Green in the City 2014 yang diadakan Schneider Electric. Sungguh pencapaian yang luar biasa, mereka dapat menyingkirkan lebih dari 90 proposal mahasiswa dari perguruan tinggi top lainnya di Indonesia. Ide untuk membuat kursi penghasil tenaga listrik ini berawal ketika sedang duduk-duduk di cafe dan handphone salah satu temannya kehabisan batre.
Foto : http://www.uksw.edu/files/pict/berita/5f8c28c0efde2355333726febf1357c2.jpg
“Kita cukup duduk diatas kursi ini, ya paling tidak 1 jam. Dikursi ini ada termoelektrik. yang bisa menyerap energi panas tubuh manusia dan kemudian mengonversikannya menjadi energi listrik,” ujar Fa Brian saat memberikan keterangan kepada sejumlah Wartawan di ruang kerja Pembantu Rektor III UKSW.
Untuk sekarang kursi mereka yang bernama "Lunggah" ini dapat menghasilkan daya listrik sebesar 500 mili volt. Namun karya mereka ini masih akan disempurnakan agar bisa menghasilkan tenaga listrik yang lebih besar. “Rencananya kami akan menaikkan 10 kali lipat menjadi 5 volt dan bisa digunakan untuk men-charge handphone dan lampu belajar,” tambah Fa Brian yang merupakan mahasiswa angkatan 2012 tersebut.
Foto : https://simomot.files.wordpress.com/2014/03/brian-dan-chyntia-membuat-sebuah-kursi-yang-bisa-mengubah-panas-tubuh-pengguna-kursi-menjadi-tenaga-listrik-kursi-berteknologi-itu-kemudian-mereka-namakan-dengan-lungguh-lungguh-berasa.png?w=620&h=312
Chintya menambahkan, nantinya alat ini akan dipasangkan di bantal, tempat tidur dan kursi lipat. Dari segi ekonomi, biaya pembuatan alat ini tergolong murah, apalagi rencananya alat ini akan diproduksi secara massal. Disisi lain, cukup dengan membeli satu alat dan duduk diatasnya kita bisa menghasilkan listrik.
Dengan memenangkan kompetisi di ajang Go Green in the City tersebut, 2 mahasiswa Unversitas Kristen Satya Wacana ini berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai sebesar Rp 30 juta dan trofi. Pencapaian terbesar mereka lainnya adalah dengan membawa nama Indonesia untuk mengikuti ajang Internasional di Ho Chi Minh Citu, Vietnam. “Kami akan mematangkan lagi alat dan business plan ini sebelum ke Vietnam. Diajang tingkat Asia besok, kami akan berusaha beri yang terbaik karena tidak hanya membawa nama UKSW tetapi juga nama Indonesia,” tutur Chintya.
Dengan adanya karya mereka ini sangat besar harapan kita untuk mahasiswa dan anak bangsa Indonesia lainnya untuk mengikuti jejak mereka dengan menghasilkan karya yang bermanfaat dan dapat bersaing di tingkat Internasional. Tentu pemerintah berperan besar untuk mendukung karya anak bangsa lainnya sehingga menghasilkan karya-karya baru lainnya agar dapat mewujudkan Indonesia yang lebih maju.