Interline - Dwi Septiyanda Duta Indonesia (ICHYEP) di Negeri Tirai Bambu
https://lepauyura.blogspot.com/2016/10/dwi-septiyanda-interline-duta-indonesia-ichyep-di-negeri-tirai-bambu.html
Bukankah Guru Bangsa H.O.S Cokroaminoto sewaktu dipenjara oleh belanda dengan gagah berkata "Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat" ya benar saja untuk menjadi pribadi yang unggul pemuda itu mestinya memahami akan perlunya menuntut ilmu setinggi-tingginya dan semaksimal mungin. Ingatkah sebuah pepatah arab yang masyur di dunia "tuntutlah ilmu sampai ke negeri china". seolah menasbihkan bahwa menuntut ilmu itu harus berani mengambil resiko dengan menggali ilmu sampai keseberang negeri, berusaha maksimal dan tak peduli jauhnya tempat asal itu tempat yang berkualitas dengan guru yang berkualitas pula maka ambil dan jemputlah ilmu itu.
Dwi Septiyanda yang lahir di jambi 08 september 1992 merupakan gambaran pemuda indonesia yang berhasil mewujudkan satu-persatu mimpi besarnya. Alumni universitas jambi program studi S1 pendidikan bahasa inggris ini pada tahun 2016 dengan bangga mewakili indonesia dengan menjadi Duta Resmi Indonesia dalam Indonesia-China Youth Exchange Program. Tim Interline sapanesia berhasil mewancarai Dwi dengan beberapa pertanyaan.
Balutan Attire ICHYEP, foto ini diambil di National Museum of China |
Cita-cita itu rangkaian harapan akan perwujudan diri di masa yang akan datang. Mirip dengan mimpi, mimpi itu seperti keinginan yang mampu memotivasi diri kita untuk selalu komit dengan apa yang sudah kita inginkan tersebut. Mimpi saya banyak. Rasa-rasanya hampir tidak mungkin saya sebutkan satu-persatu. Tapi yang jelas, saya sangat ingin berkeliling dunia dengan ilmu. Entah itu sebagai duta negara atau sebagai penerima beasiswa pendidikan.
2. Baru-baru ini Dwi berhasil menjadi delegasi indonesia dalam ICHYEP. apa yang meletarbelakangi kamu untuk ikut ICHYEP ...?Entah kenapa, saya punya mimpi ingin menjadi Duta Resmi Indonesia dalam kegiatan pertukaran pemuda antar negara. Itu mimpi saya sejak di bangku kuliah. Bagi saya, waktu itu, memakai attire lengkap itu pastilah sangat bangga. Dan benar saja, ketika saya berhasil terpilih, attire itu mengingatkan saya bahwa saya mewakili ribuan pemuda Indonesia, maka saya harus mampu menjadi duta negara sebaik mungkin. Saya teringat sebuah ucapan teman, "Semua orang mungkin bisa saja keluar negeri, tapi menjadi duta resmi Indonesia dan memakai seragam A1, tentu tidak semua memiliki kesempatan itu.
3. Apa Dwi tunjukkan kepada pemuda ICHYEP ...?
Di kegiatan ICHYEP, kebetulan tidak diberikan sesi khusus untuk bertemu dengan pemuda setempat. Namun, kami dapat berinteraksi dengan LO grup. Beruntungnya, saya dapat memperkenalkan syal batik Jambi kepada salah satu LO di grup saya, saya bilang kepadanya bahwa batik ini dibuat di provinsi saya, dan masih banyak batik lain dengan motif yang sangat beragam. Dia pun sangat senang dan terlihat excited.
ICHYEP memberi pandangan kepada pemuda tentang kewirausahaan. di ICHYEP, para delegasi belajar dari negara tetangga, bagaimana negera seperti Tiongkok, yang menjadi salah satu pusat ekonomi dunia, mempersiapkan SDM nya dengan matang, seperti memberi sekolah wirausaha bagi siswa/i tidak mampu. Juga bagaimana memeratakan pembangunan dan ekonomi di setiap provinsi nya. Satu lagi, mereka juga mampu membangkitkan sektor budaya dan sejarah menjadi sebuah wisata yang bagus.
Saat kunjungan ke Oriental Pearl Radio & TV Tower (OPT) |
Pendekatan yang melibatkan tiga perspektif dalam kunjungan dan kegiatan; masa lalu (jalur sutera), masa sekarang (sistem pemerintahan) dan masa yang akan datang (persiapan SDM melalui sekolah wirausaha). Kunjungan ke museum dan desa yang memberikan pembelajaran dan pengenalan kepada para delegasi tentang sejarah dan budaya Tiongkok. Eksplorasi ke berbagai perusahaan, taman wirausaha, maupun taman industri yang memperkenalkan bagaimana para pemuda Tiongkok berwirausaha serta system yang dipakai. Optimalisasi kunjungan ke sekolah dan universitas yang memberikan pengenalan tentang sistem pendidikan di Tiongkok
Saya merasakan 3 hal selama mengikuti Indonesia-China Youth Exchange Program :
1. Sarana untuk mempererat persahabatan dan kerjasama antar dua negara serta solidaritas antar pemuda Indonesia dan Tiongkok.
2. Memahami tanggung jawab sebagai pemuda dan meningkatkan kemitraan untuk pembangunan nasional dan internasional.
3. Menanamkan nilai – nilai kepemimpinan dan keterampilan sehingga pemuda mampu berpartisipasi dalam pembangunan nasional dan internasional.
Membawa merah putih menunu puncak Tembok Besar China |
"Jangan pernah menyepelekan mimpi. Berusahalah dengan maksimal, kamu tidak akan tau, diusaha ke berapa, dirimu akan berhasil. Mimpi besar tidak akan didapat dengan jalan yang mudah, berusahalah selagi masih ada kesempatan. Karna kesempatan hanya diperuntukkan bagi orang yang optimis." Dwi Septiyanda
Kontak : +6285369598750
Email : dwiseptiyanda@gmail.com
Kontak : +6285369598750
Email : dwiseptiyanda@gmail.com