Pembelajaran Bermakna Di Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia 2016

BELAJAR, BERPROSES, BERKEMBANG DI LUAR ZONA NYAMAN
(PEMBELAJARAN BERMAKNA DI PEMILIHAN PUTERA-PUTERI MARITIM INDONESIA 2016)
Oleh : Sherly Roisca

You can only grow if you are willing to feel awkward and uncomfortable when you try something new-Brian Tracey. Memang benar bahwasanya kita bisa bertumbuh hanya jika kita rela untuk merasa tidak nyaman saat mencoba sesuatu yang baru.  Hal-hal baru akan membawa kita merasakan pengalaman yang baru. Dan dari setiap pengalaman baru itulah  kita akan mulai tumbuh, bahkan bisa tumbuh dengan sangat cepat. Bagaimana mungkin kita akan berkembang jikalau hanya berkutat di zona yang sama saja?  Bukankah pengalaman adalah guru terbaik bagi kita? Pengalaman akan membuatmu mempertanyakan kemampuanmu dan hal-hal lain yang berada di sekelilingmu. Kamu akan menyadari potensi dirimu hanya dengan mencoba setiap tantangan baru di luar zona nyaman.


“Hidup tanpa tantangan rasanya kita tidak benar-benar hidup”

Keluar dari zona nyaman berarti berani mendorong batas sendiri. Begitupun dengan setiap pencapaian yang saya peroleh. Semua berkat keberanian untuk keluar dari zona nyaman, berani mencoba dan berani menggali potensi diri. Pemilihan Puteri Maritim Indonesia 2016 merupakan kompetensi pageant yang pertama kali saya ikuti. Jujur saja saya belum pernah terjun dalam kompetisi keputrian, saya  belum pernah catwalk di atas panggung, saya tidak mahir dalam berdandan, saya kaku dalam hal gerak seperti menari, dll. Saya yang sebelumnya hanya berkutat di kompetisi kepenulisan dan organisasi, Pemilihan Puteri Maritim Indonesia merupakan hal baru dan tantangan tersendiri bagi saya. Dibalik berbagai kekurangan yang ada pada diri, kenapa saya ingin mencoba kompetisi ini? Karena kita tidak pernah tahu kalau kita bisa sebelum mencoba. Dan ternyata saya bisa. Setelah melalui berbagai proses seleksi yang mempertimbangkan  berbagai keterampilan dan jejak rekam peserta, saya lolos menjadi Puteri Maritim Bengkulu di ajang Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia (P3MI) 2016. Alhamdulillah saya bersiap untuk kembali berproses di pembelajaran selanjutnya.

“Semuanya butuh keberanian untuk memulai, kawan!”

Seluruh finalis terpilih yang mewakili setiap provinsi di Indonesia diharuskan untuk mengikuti karantina dan Grandfinal pada tanggal 19-30 Desember 2016 di Bhumi Marinir TNI AL, Cilandak Jakarta Selatan. Dan hari itu tiba, hari dimana kami melangkahkan kaki untuk dibekali agar menjadi seorang duta yang mampu menjadi role model dan memberikan kontribusi di bidang kemaritiman. Hari pertama karantina disuguhkan dengan nuansa yang penuh kedisiplinan dan ketegasan. Kami diharuskan tiba di lokasi karantina jam 7 pagi. Setelah semua finalis berkumpul, kami diarahkan untuk mencari dan mengambil koper pemberian panitia berdasarkan nama masing-masing, mengganti baju sesuai dengan dress code yang telah ditentukan dan semua itu hanya diberi waktu 5 menit dan sudah harus kumpul di lapangan upacara. Hari pertama karantina kami sudah dijemur berdiri tegap dibawah terik matahari selama 3 jam untuk melakukan upacara pembukaan. Hari itu pun kami sudah diharuskan menghabiskan makanan dalam waktu 5 menit tanpa tersisa sebutirpun. Ya, hari yang luar biasa bagi kami. Sungguh di luar ekspetasi dimana hampir seluruh finalis membayangkan  suasana karantina yang santai dan sejuk di ruangan ber-AC di hotel berbintang. Nyatanya, berbeda! Dan dari sini, proses pembelajaran hidup dimulai. Disini wilayah mental semakin diperluas agar dapat berpikir dan bersikap di luar  kebiasaan. Disini, di Ajang Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia (P3MI) 2016, kami belajar, berproses, berkembang di luar zona nyaman.


“Putera-Puteri Maritim Indonesia, Bukan Duta Biasa”

“Bisa karena sudah terbiasa, mampu karena sering mengampu, dan hebat karena sering terlibat menjadi kunci dari sebuah pengalaman.” Ada banyak pengalaman yang didapat selama menjalani karantina di Ajang Pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia (P3MI) 2016. Disini kami benar-benar dilatih untuk terbiasa hidup disiplin. Agenda yang padat tiap harinya dengan jatah waktu yang harus dipatuhi, harus bangun setiap jam empat pagi, menunaikan ibadah sholat subuh berjamaah dilanjutkan dengan olahraga pagi dan mandi pagi dengan waktu sekian menit, tiba di kelas tepat waktu dengan kondisi rapi, makan pagi, siang, malam versi jet ngebut dengan waktu sekian menit harus habis tanpa sebutirpun, dan kegiatan berakhir jam 11-12 malam setiap harinya. Begitu banyak keseruan pengalaman selama 10 hari karantina yang tak bisa saya tuangkan satu persatu di tulisan ini. Satu hal yang pasti bahwa semua kegiatan kental akan nuansa kedisiplinan. Disini kami belajar dan semakin menyadari bahwa hakikatnya jarak antara impian dan kenyataan adalah kedisiplinan. Untuk mencapai tujuan di setiap aktivitas yang kita tempuh, kedisiplinan sangat diperlukan. Disiplin dalam menjalankan amanah  adalah karakter yang harus dimiliki oleh seorang putera-putera maritim indonesia.

                        “Kami belajar untuk lebih menghargai, peduli dan tanggung jawab”

Di ajang pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia (P3MI)  2016, kami benar-benar ditempah untuk lebih menghargai. Menghargai waktu dengan on time di setiap kegiatan. Menghargai makanan dengan menghabiskan setiap makanan yang diberikan. Lebih peduli dengan lingkungan sekitar bahwasanya masih banyak saudara-saudara kita yang kelaparan di luar sana. Maka tidak ada alasan bagi kita untuk membuang-buang makanan lagi. Lebih peduli kepada sesama. Lebih peduli untuk menjaga bumi ini dengan turut memelihara, melestarikan dan tidak merusak potensi alam yang ada. Maka sudah sewajarnya kita pemuda Indonesia tidak untuk menjadi seorang follower, melainkan harus menjadi seorang trend setter dalam menggerakan perubahan di negeri ini. Lebih peduli untuk berbagi. Suasana berbagi sangat terasa disini dimana disaat finalis yang lain tertimpa masalah, maka finalis lain harus terlibat. Sakit satu sakit semua. Senang satu senang semua. Disini kami belajar untuk lebih tanggung jawab terhadap sesuatu yang telah diamanahkan pada diri. Jadi tak heran ketika ada yang kehilangan atribut karantina ataupun lalai dalam melakukan tugas, maka Push Up, Lari, Jalan Jongkok sudah menjadi keharusan dan menjadi hal yang biasa disini. Ya, duta maritim dituntut tahan banting dan menjaga kesehatan dalam kondisi apapun. Betapa disini kita merasakan indahnya dunia militer dalam keseharian selama karantina.

“Zona P3MI adalah Zona Segudang Pengetahuan Baru”

Berani mencoba hal baru memiliki konsekuensi kita mendapatkan pengalaman baru. Kumpulan pengalaman-pengalaman baru ini akan menjadikan kita orang yang memiliki wawasan yang luas ditaburi dengan segudang pengetahuan baru. Disini, kami mendapat kesempatan untuk belajar pengetahuan-pengetahuan baru seputar kemaritiman dari pakarnya secara langsung, seperti dari Kementerian Parawisata, Kemenpora, BNN, Kementerian LHK, Pengusaha Muda Maritim Ir. Heppy Trenggono, Witjaksono, Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi P, Yayasan Hang Tuah, dan masih banyak lagi orang-orang hebat yang menginspirasi selama 10 hari karantina. Semua materi yang disajikan membuat saya semakin menyadari betapa Indonesia adalah negera yang kaya akan potensi alamnya. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia dengan luas wilayah laut yang hampir 2/3 bagian dari luas wilayah daratan di Indonesia dan potensi laut yang melimpah tersebut harus dimanfaatkan serta dipelihara dengan sebaik mungkin.
Selain pengetahuan, kami juga diajarkan untuk menjadi seorang duta yang memiliki inner beauty dan etika yang baik. Tidak heran jikalau kepribadian benar-benar diperhatikan disini. Kami diajarkan tentang Poise and Grace, Public Speaking, Interaction Skill, Table Manner oleh seorang yang ahli dibidangnya yaitu Pak Eko Junior, seorang penyiar senior TV Nasional. Kami juga diajarkan tata cara catwalk dan berbagai gerakan dance oleh seorang professional Bapak Dion Purnomo. Tak ketinggalan juga seorang duta harus bisa berpenampilan menarik dimanapun berada, dan itu kami pelajari di sesi beauty class dari Inez kosmetik. Kami juga belajar tentang personality development dari seorang motivator Poppy Mercury dengan sajian motivasi yang begitu menggugah. Betapa paket pembelajaran yang komplit untuk menjadi seorang duta maritim Indonesia.

“Dan pada akhirnya, kamu adalah apa yang kamu pikirkan”

Badai sudah berlalu. Tantangan di zona ini sudah terlewati. Tak terasa karantina dan grand final pemilihan Putera-Puteri Maritim Indonesia telah selesai dilaksanakan. Dan tibalah saatnya seluruh finalis nasional dari masing-masing provinsi untuk kembali ke daerah asal dan mengabdi untuk terus memberikan kontribusi nyata dalam bidang kemaritiman. Ada begitu banyak kenangan indah dan pembelajaran bermakna dihiasi sejuta pengetahuan untuk kembali belajar, berproses, dan berkembang di zona berikutnya. Sungguh, tidak mudah perjuangan hingga berada di posisi ini. Semua butuh pengorbanan. Semua butuh keberanian untuk memulai. Dan keberanian itu tumbuh dari kekuatan pikiran. Jika kita berpikir kita bisa, maka pikiran bawah sadar akan memaksimalkan kekuatan terbesarnya untuk mengkondisikan tubuh menjadi “Bisa”.  Ya benar adanya, saya bisa karena saya berpikir bisa. Lantas mengapa kamu tidak? Jika  kita ingin berubah, ingin memperbaiki diri, ingin lebih sukses, coba lakukan hal sederhana ini, yaitu perhatikan Pikiran Kita. Untuk memulai sesuatu, sangat penting bahwasanya kita harus..berpikir benar! berpikir jernih! berpikir optimis! berpikir positif! berpikir bahagia! berpikir besar! Jangan biarkan mentalmu lemah hanya karena pikiran negatif yang menyelimuti. Ketika kita berpikir positif, maka kita telah menarik hal-hal positif dalam kehidupan kita, begitupun sebaliknya. Betapa kesederhanaan sebuah pikiran yang diawali rasa optimis benar-benar mengantar saya meraih beberapa pencapaian dalam hidup, salah satunya menjadi Puteri Maritim Indonesia Bengkulu 2016. Betapa pikiran yang positif akan mengantarkan kita untuk berani memulai, berani mencoba, berani melawan batas diri, menggali potensi diri, dan berani menembus zona nyaman. Karena percayalah hal-hal yang besar tidak didapat dalam “zona nyaman”, kita harus berani keluar untuk mendapatkannya. Karena setiap permulaan tergantung pada keputusan kita untuk mencoba. Dan karena kita tak akan pernah tahu hasilnya jika belum mencoba. Oleh karena itu, Mari bersama-sama tantang diri untuk senantiasa belajar, berproses dan berkembang dengan hal-hal baru di luar zona nyaman. Jangan pernah takut untuk mencoba! Jangan pernah takut tak bisa berprestasi! Jangan pernah meragukan potensi diri! Jangan pernah menyerah untuk bisa bangkit lagi! Bahkan, di tengah kelemahan yang mungkin terlihat, pasti ada suatu kemampuan yang mampu membuat kita jadi insan unggulan. Semangat berproses, kawan!

Related

Youth Inspiration 8914582753271202220

Posting Komentar

Comments
0 Comments

emo-but-icon

Hot in week

Comments

My Photo
"Merupakan Media Informasi Kepemudaan Indonesia yang Meliputi : Scholarship, Youth Inspiration, Youth Talk, Youth Organisation, Youth Community, Youth Competation"
item