Luqman Arjasari Asa - Pemimpi Besar, Penerima Global UGRAD dari Bengkulu
https://lepauyura.blogspot.com/2016/03/luqman-arjasari-asa-pemimpi-besar-penerima-global-ugrad-dari-bengkulu.html
Inspirasi Anak Negeri - Luqman Arjasari Asa lahir di bengkulu 10 Desember 1993, pria yang lebih akrab di sapa dengan nama luqman ini merupakan mahasiswa universitas bengkulu jurusan teknik elektro angkatan 2012. Dreamer itulah satu kata yang sangat melekat pada pria ini. Luqman berhasil menjadi inspirasi bagi mahasiswa di provinsi bengkulu khususnya universitas bengkulu untuk menempuh pendidikan selama 1 tahun di amerika serikat dengan beasiswa UGRAD. Berbicara mengenai prestasi luqman memiliki berbagai prestasi begitupula dengan organisasi luqman pun memiiki beberapa pengalaman keorganisasian diantaranya :
organisasi :
- The UGRAD Secretary
- Anggota Organisasi One World, TTU
- Founder dan Leader The Bloody Dreamers
- Anggota BEM Kementerian KPKK
- Anggota HIMATRO
- Ketua World Merit Chapter Bengkulu
- Kepala Divisi Sekretaris dan Komunikasi di World Merit Indonesia
Pencapaian :
- Penerima Beasiswa Global UGRAD 2014-2015
- Dua Kali mendapatkan penghargaan Internasional dari Universitas Bengkulu atas 3 prestasi di USA.
- Beasiswa Unconditional dari International Office kampus TTU
- Penghargaan atas partisipasi di National Conference of Undergraduate Research (NCUR) oleh kampus Eastern Washington University, Seattle, USA.
- Delegasi Bengkulu di Future Leader Summit (FLS) Semarang, 2015.
Man Jadda Wajada itulah moto hidupnya, luqman selalu yakin dan percaya dengan berkerja keras dan sungguh-sungguh di masa depan kesuksesan akan senantiasa didapatkan. Mimpi adalah sebuah keinginan yang datang dari dalam diri setiap orang. Proses untuk meraih mimpi tidaklah mudah, penuh tantangan yang harus dilalui untuk mencapainya. Ketika tekad telah menjadi kuat, maka tantangan terberat pun akan terasa ringan dan hal inilah yang coba diwujudkan oleh Luqman Asa, seorang pemuda Bengkulu yang bercita-cita untuk meraih mimpi ke negeri Paman Sam. Menjadi seorang anak laki-laki di dalam keluarga memang memiliki rasa yang sangat berbeda, Luqman yang menjadi anak tertua untuk ketiga adik peremuannya harus dapat memberikan contoh dan figure yang baik. Memiliki Ibu yang seorang penjual warung manisan dan Ayah seorang pegawai swasta membuat Luqman sadar untuk lebih menjadi seorang anak yang mandiri dan mampu berdiri sendiri.
Semasa SMA Luqman sangat tidak menguasai bahasa inggris yang terkadang membuatnya tidak percaya diri dengan teman-temannya yang mahir berbahasa inggris. Ketika Luqman mulai berpikir dan mengetahui mimpi apa yang akan dia gapai, hal tersebut langsung mengubah sikapnya secara drastis hingga coretan bertuliskan Amerika tertempel di dinding kamarnya seperti target busur panah yang harus tertancap tepat di tulisan itu. Memiliki mimpi untuk pergi ke negeri Paman Sam dituntut dapat menguasai bahasa inggris dengan baik. Dengan tekad yang telah ia bulatkan, Luqman pun memulai satu demi satu proses yang ia lakukan untuk dapat menguasai bahasa inggris, salah satunya dengan mengikuti klub bahasa inggris KITA (Klub Inggris Teman Anda) yang berada di dekat tempat tinggalnya. Saat berada di klub bahasa inggris KITA, Luqman bertemu dengan warga negara Amerika bernama Nathan yang menolonggnya untuk lebih percaya diri dan tidak minder dalam berbahasa inggris, dari sanalah Luqman memulai belajar dan belajar untuk menguasai bahasa inggris.
Setelah 1 tahun mengikuti klub bahasa inggris KITA, Pemuda kelahiran 1993 ini sudah menguasai bahasa inggris dengan baik yang membuatnya semakin percaya diri untuk meraih mimpinya ke negeri Paman Sam. Salah seorang teman klubnya, Andrew memberikan dirinya informasi tentang program AMINEF yang membuka kesempatan untuk mendapatkan beasiswa kuliah selama 1 tahun di Amerika yang hal ini langsung membuat Luqman sangat bersemangat untuk mencoba mengikuti beasiswa tersebut. Berbekal kemampuan bahasa inggris yang telah Luqman dapatkan di Klub Inggris KITA, Ia langsung memulai untuk melengkapi syarat-syarat pendaftaran beasiswa, dan persyaratan yang sedikit sulit adalah membuat essay dalam bahasa inggris, dengan dukungan dari kedua orang tuanya serta teman-temannya di KITA sangat membantu Lukman untuk berjuang siang dan malam menyelesaikan semua persyaratan program tersebut. Banyak sekali pengorbanan Luqman dalam menyelesaikan sejumlah essay, Luqman saat itu harus merevisi berulang-ulang kali agar mendapatkan hasil essay yang maksimal, hingga terkadang Luqman lupa akan waktu untuk beristirahat.
Perjuangan yang Lukman korbankan telah mencapai titik akhir dimana Ia harus mengirimkan hasil kerja kerasnya untuk mendapatkan beasiswa AMINEF. Hingga pada saat pengumuman hasil seleksi beasiswa tersebut, Luqmanpun menerima email yang menyatakan bahwa dirinya menjadi salah satu dari lima penerima beasiswa di seluruh Indonesia yang lulus untuk berangkat menuju Amerika dan seketika membuat Lukman sangat terharu dan senang akan mimpin yang Ia kejar terwujud sesuai harapan. Berkat restu dan dukungan dari kedua orang tuanya Lukmanpun tak lagi menempel kertas Amerika itu di dinding kamarnya, namun kertas tersebut Ia letakkan di dalam tas yang akan Ia bawa ke Amerika langsung beserta tumpukan pertualangan yang akan menantinya disana dan hal yang akan Ia tunggu adalah bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai penjuru seluruh dunia.
Dengan beasiswa yang ia peroleh Lukman mendapatkan kesempatan untuk kuliah selama 2 semester di Tenesse Tech University, Nashville Amerika Serikat, yang merupakan salah satu universitas Teknik terbaik di Amerika. Kesempatan yang telah Lukman dapatkan melalui kerja kerasnya tidak Ia buang dengan sia-sia. Selama di Amerika Lukman banyak mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan yang paling Ia tunggu adalah saat dimana tangannya menyentuh langsung butiran salju yang selama ini hanya terlihat melalui layar televisi.
Banyak hal dan pengalaman berharga yang Ia dapatkan selama di Amerika, seperti mengenal teman dan bahasa baru, merasakan lima musim yang berbeda, dan mendapatkan banyak ilmu pengetahuan mengenai teknologi di universitas yang Ia masukki dan semuanya tidak di dapatkan secara instan karena Lukman sendiri harus memulai pencapaian ini melalui anak tangga yang harus di naikkinya satu demi satu. Berjuang dan pantang menyerah menjadi motto yang Ia pegang dalam proses pencapaian ini dan yang terpenting adalah bagaimana Lukman dapat membanggakan kedua orang tuanya serta dapat memberikan contoh yang baik bagi adik-adinya serta dapat memotivasi teman-temannya untuk mengikuti jejaknya.
"Don't ever let your friends tell you that you can't do something, you know yourself better than them and you know you can do what they think you can't" Luqman Arjasari Asa.